Kosakata Emotif – Ketika kita menonton sebuah pentas drama, biasanya kita sering mendengar kata-kata yang memiliki perasaan atau emosi. Entah itu emosi sedih, marah, bahagia, dan jatuh cinta. Kata-kata pun itu sering diucapkan oleh pemeran.
Kata-kata dengan menyampaikan perasaan seseorang itu dinamakan sebagai kosakata emotif. Di kesempatan kali ini, Kursiguru akan mengajak kalian semua untuk mempelajari materi tersebut. Tentunya pembahasan kali ini tidak jauh menarik dari tema sebelumnya.
Sebelumnya, Kursiguru telah mempelajari kata benda abstrak. Bagi kamu yang belum sempat membuka dan membaca, silakan bisa membukannya. Dari artikel tersebut tidak jauh dari pembahasan artikel ini.
Kosakata emotif sendiri sering digunakan dalam karya sastra, seperti halnya dalam puisi, cerpen, dan novel, dan teks drama. Tidak hanya dalam teks sastra, sering pula digunakan dalam teks pidato. Lalu bagaimana bentuk dan ciri-ciri dari kosakata emotif? Berikut Kursiguru bahas satu persatu.
Pengertian Kosakata Emotif
Di paragraf sebelumnya telah paparkan bahwa kosakata emotif merupakan kata yang memiliki atau menimbulkan nilai rasa atau emosi pada seseorang. Dengan menggunakan kata-kata tersebut telah memiliki nilai rasa maka pendengar atau pembaca akan ikut merasakan perasaan positif.
Kosakata tersebut dikenal juga sebagai makna konotatif. Konotatif sendiri merupakan kata yang tidak memiliki arti sesungguhnya.
Ciri-ciri Kosakata Emotif
Kosakata emotif bisa kita temukan dalam teks sastra seperti teks drama, cerpen, novel, puisi, dan pantun. Tidak hanya dalam teks sastra, namun juga bisa kita temukan dalam teks pidato. Seperti halnya kata-kata yang sering dalam teks pidato Ir. Soekarno dan sering kali membuat kita turut merasakan emosi dari kata-katanya. Lalu apa ciri-ciri dari makna konotatif itu. Berikut ciri-cirinya.
Makna Tidak Sebenarnya
Ciri-ciri yang pertama adalah bermakna tidak sebenarnya. Hal itu dikarenakan makna konotatif memiliki makna konotatif. Penggunaanya dengan cara mengganti kata sebenarnya. Seperti kata ‘pencuri” diganti dengan kata ‘si tangan panjang’.
Makna Tambahan Berupa Konseptual
Ciri-ciri kedua bisa kita temukan dengan berupa tambahan makna konseptual. Artinya ada kata penunjuk kepada suatu referen yang sedang dibahas.
Makna Tambahan Berupa Rasa
Selain kedua ciri di atas, adapula ciri dengan menambahkan makna rasa. Makna tersebut berupa penyampaian rasa yang ingin disampaikan oleh penulis. Baik itu perasaan sedang sedih, senang, marah, atau bahagia.
Contoh Kosakata Emotif dalam Kalimat
Sudah paham ya tentang kosakata emotif. Selanjutnya, Kursiguru akan memberi contoh kalimat dengan makna konotatif agar kita lebih memahami tema kita saat ini. Berikut kumpulan contoh kalimat bermakna konotatif atau emotif yang sudah dirangkum oleh Kursiguru.
- Kehidupanmu akan pulang kembali melintasi jalan abadi.
- Mari, nyalakan api semangat di hari kemerdakaan Republik Indonesia.
- Pesona wajahmu membuat diriku mabuk kepayang.
- Ayo anak-anak, jangan pasang muka kusam seperti itu.
- Gantungkan cita-citamu setinggi langit, jika jatuh maka akan jatuh diantara bintang-bintang.
- Kejarlah cita-citamu sampai ke negeri China.
- Matamu indah bagaikan pelangi.
- Marilah, kita bina peserta didik agar tidak terjerat pergaulan bebas.
- Engkau adalah bagian tulang rusukku.
- Marilah kita berjuang sampai setetes darah penghabisan untuk negeri kita tercinta ini.
- Mencintaimu bagaikan sinar rembulan yang indah.
- Senyumanmu bagaikan semanis madu.
- Andi berangkat ke sekolah dengan ditemani hujan.
- Waktu pun menyuruhku pergi berkemas melipat kenangan.
- Dengan sebuah kitab dan sekarung kesetiaan, setia menunggu di pinggir pantai.
- Sementara di halaman rumah, daun-daun berbisik, bunga-bunga bersipu pada pagi.
- aku merenangi cerita bersamamu.
- Kau renggas segenap pucuk pengharapanku.
- Pejabat itu dijadikan kambing hitam sebagai kelancaran korupsi.
- Jenderal Soedirman gugur karena sakit.
- Andi menjadi anak emas di kelasnya.
- Ayah selalu membawa buah tangan, ketika pulang kerja.
- Pasar Kroya, Cilacap dilalap si jago merah.
- Setelah itu, banyak pedagang pasar gulung tikar.
- Pejabat itu pandai bersilat lidah.
- Polisi sudah tahu akal bulus koruptor.
- Andi bisa bekerja di perusahaan karena ada orang dalam.
- Masuk penjara menjadi pengalaman pahit selama hidupnya.
- Ayahnya telah banting tulang untuk anaknya sekolah.
- Hatinya hancur setelah diputuskan pacarnya.
Download Buku Tentang Kosakata Emotif
Contoh di atas adalah hanya sebagian dari rangkuman Kursiguru guru. Di bawah telah sedia seluruh contoh yang bisa kamu pelajari lebih lanjut. Semua isi di buku ini meliputi seluruh materi tentang kosakata emotif dalam versi PDF. Silakan download file buku ini dengan mudah.
Download Buku Tentang Kosakata
Akhir Kata
Akhirnya kita bisa mempelajari kosakata emotif secara keseluruhan. Harapan dari Kursiguru, artikel ini bisa dimanfaatkan kamu dengan baik sebagai pengetahuan tentang bahasa Indonesia. Sekian pembahasan tentang kosakata emotif dari Kursiguru. Nantikan pembahasannya lainnya tentang seputar dunia pendidikan.
Sumber Gambar: Kumparan.com